Inilah 7 kata Sunda susah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:
1. Mamayu
Mamayu adalah kondisi saat seseorang yang baru sembuh dari sakit mengalami nafsu makan besar secara tiba-tiba, bahkan kadang tidak terkendali. Ini berbeda dari rasa lapar biasa karena muncul setelah masa pemulihan yang cukup lama. Dalam ragam halus, istilah yang digunakan adalah mamajeng.
2. Uyuhan
Uyuhan adalah ungkapan dalam bahasa Sunda yang menyiratkan bahwa hasil yang didapat sudah patut disyukuri meskipun prosesnya tidak ideal. Digunakan ketika seseorang melampaui ekspektasi atau berhasil dalam kondisi terbatas.
Contoh: “Latihan na ukur sabulan, uyuhan juara dua ogé” — artinya: cuma latihan sebulan, masih mending bisa juara dua juga.
3. Pasalingsingan
Pasalingsingan adalah situasi ketika dua orang yang ingin saling bertemu justru saling meninggalkan tempat masing-masing untuk menemui yang lain, dan akhirnya tidak bertemu karena saling menyilang arah. Dalam percakapan, kadang juga digunakan istilah papalimpang untuk menggambarkan kejadian serupa.
Contoh: “Geus ka imah si Dudung, apék téh manéhna geus di teun urang… nya pasalingsingan atuh!”
4. Ngarénghap
Ngarénghap itu kondisi saat seseorang menarik napas tiba-tiba, biasanya karena kaget, terkejut, atau refleks karena rasa takut. Tapi, di beberapa situasi, ada juga yang pakai kata ini buat menggambarkan orang yang lagi istirahat sejenak, bahkan tertidur singkat.
5. Waas
Waas itu perasaan yang muncul saat terkenang akan sesuatu dari masa lalu, biasanya yang indah-indah atau membekas dalam ingatan. Rasanya campur antara haru, senang, dan sedikit sedih tapi tetap hangat di hati.
6. Ngabuburit
Ngabuburit itu kata yang biasa dipakai saat bulan puasa, artinya mengisi waktu sambil menunggu maghrib. Secara harfiah, berasal dari kata dasar burit (senja), jadi ngabuburit artinya membuat waktu menjadi senja. Biasanya diisi dengan jalan-jalan, jajan, atau ngobrol santai sambil nunggu buka.
7. Kabita
Kabita itu perasaan tertarik dan ingin ikut memiliki atau merasakan sesuatu yang sedang dimiliki atau dialami orang lain. Biasanya muncul spontan karena melihat sesuatu yang terlihat enak, menarik, atau menyenangkan.
Contoh: “Aslina kabita pisan ningali nu dahar cilok di jalan, jadi wé meuli ogé.”
Untuk terjemahan kata lainnya, buka kamus.bahasasunda.net.
Haloo, kok bisa yaa… 😁